Waktu pertama kali di ajak pergi ke Ternate yang muncul di pikiran saya adalah Kerajaan Ternate dan Tidore penghasil rempah-rempah.
"Nah jadi Ternate itu ibu kota provinsi mana ya?" Tet tooot sejak tahun 2010 ibu kota provinsi Maluku Utara sudah dipindahkan ke kota Sofifi jadi sekarang Ternate bukan lagi ibu kota. Tapi karena pernah jadi ibu kota, Ternate lebih ramai daripada Sofifi. Bahkan banyak pekerja yang bekerja di Sofifi tetap tinggal di Ternate. Jadi mereka tiap hari pulang balik naik kapal (2 jam setiap perjalanan). Mungkin cerita mereka hampir mirip anak kereta Depok-Jakarta yang harus pulang balik. hehe
Kota ini terletak di sebuah pulau yang di tengahnya terdapat gunung vulkanik aktif bernama Gamalama. Karena itu, dimanapun kita berada di Ternate, kita selalu bisa melihat megahnya Gunung Gamalama.
Waktu kami ke Ternate kami diantar oleh Olivia teman yang sedang kerja praktek di kota Ternate. Dengan speed yang cukup santai kira-kira butuh 2 jam untuk mengelilingi seluruh pulau. Yap "seluruh" pulau. Kedengarannya kecil tapi kontur topografi Ternate yang beragam membuatnya menjadi sangat seru. Ada gunung, ada pantai, ada hutan, ada danau, dan laut yang indah.
First stop kami adalah Danau Ngade, kami tidak berkunjung ke danau nya tapi kami naik ke atas bukit tepat diatas Danau Ngade. Pemandangannya indah sekali, kita bisa lihat pemandangan yang ada di uang kertas Rp 1.000 yaitu pulau Tidore dan pulau Maitara.
Pemandangan uang 1000 diambil dari atas Danau Ngade
Setelah puas wisata swafoto di atas Danau Ngade, kami pun berjalan menuju persinggahan selanjutnya yaitu Danau Tolire. Kota Ternate punya banyak cerita rakyat salah satunya tentang asal mula Danau Tolire ini. Waktu itu kami singgah di Danau Tolire Kecil yang tempatnya bersebelahan dengan pantai yang memiliki pemandangan indah saat matahari tenggelam.
Sayangnya kami kurang beruntung karena waktu itu sedang banyak awan jadi mataharinya bersembunyi. Kata Olivia di Ternate matahari terbit dan tenggelam membuat langit berwarna pink.
Danau Tolire Kecil dengan background Gunung Gamalama yang gagah
Saung-saung di sekitar danau yang menyediakan pisang goreng khas Ternate dan Es Kelapa
pisang goreng mirip keripik pisang
rasanya tidak manis tapi tidak sepat
dimakan pakai sambal dan kacang goreng
Waktu pagi harinya emang terbukti kalau langit Ternate benar-benar indah dan berwarna pink.
So pretty!!
Langit Ternate di pagi hari, sebetulnya sebelumnya
lebih pink daripada gambar ini
Travel Hint :
- Hotel di Ternate sedikit lebih mahal dengan pelayanan yang agak kurang. Lebih baik menabung lebih banyak supaya dapat hotel yang lebih bagus.
- Semua angkot di Ternate jauh dekat tarifnya Rp5000 saja dan untuk rutenya masih bisa berubah-ubah sesuai dengan keinginan kita. Jangan ragu untuk tanya dengan supirnya.
Komentar
Posting Komentar